Zimbabwe, negara yang terletak di bagian selatan Afrika, dikenal dengan panorama alamnya yang eksotis dan sejarah peradaban besar seperti Great Zimbabwe. Namun tak hanya itu, kuliner Zimbabwe juga menyimpan kekayaan rasa, budaya, dan nilai sosial yang menarik untuk dijelajahi. Makanan di sana bukan sekadar pengisi perut, tapi bagian dari identitas dan kehidupan sehari-hari masyarakatnya.
1. Sadza – Makanan Pokok yang Tak Terpisahkan
Makanan paling ikonik dari Zimbabwe adalah slot qris sadza, sejenis bubur kental dari tepung jagung (mirip dengan pap di Afrika Selatan atau nsima di Malawi). Sadza dimasak dengan air hingga bertekstur padat, lalu dibentuk bulat seperti bola dan disantap bersama lauk.
Biasanya sadza disajikan dengan:
-
Relish seperti tumisan sayur daun labu (covo) atau bayam liar (muriwo),
-
Daging sapi rebus,
-
Sambal kacang tanah yang gurih dan pedas,
-
Saus tomat lokal atau kuah daging berbumbu sederhana.
Sadza adalah simbol kehangatan keluarga dan kehidupan sehari-hari. Hampir setiap rumah di Zimbabwe mengonsumsi sadza dua kali sehari, baik pagi maupun malam.
2. Muriwo Unedovi – Sayur dengan Saus Kacang
Makanan khas lain yang sering menyertai sadza adalah muriwo unedovi, yakni tumisan sayur hijau (seperti bayam atau collard greens) yang dimasak dengan saus kacang tanah. Saus ini memberikan rasa gurih yang khas dan tekstur creamy yang menenangkan lidah.
Hidangan ini sangat disukai karena murah, sehat, dan mencerminkan kearifan lokal Zimbabwe yang terbiasa mengolah bahan pangan alami.
3. Kapenta – Ikan Kecil yang Kaya Protein
Kapenta adalah ikan kecil mirip teri, yang berasal dari Danau Kariba. Ikan ini biasanya dikeringkan lalu digoreng renyah atau direbus dengan saus tomat dan bawang. Kapenta biasanya disantap bersama sadza dan sayuran.
Meskipun sederhana, kapenta adalah sumber protein utama bagi banyak keluarga di Zimbabwe. Rasanya gurih, asin, dan cocok disantap dengan tangan dalam suasana santai.
4. Mopane Worms – Camilan Ekstrem Bernutrisi Tinggi
Salah satu makanan paling unik di Zimbabwe adalah ulat mopane, yaitu ulat pohon mopane yang dikumpulkan saat musim hujan. Meski terdengar ekstrem, makanan ini kaya akan protein, zat besi, dan kalsium.
Ulat mopane biasanya:
-
Dikeringkan dan digoreng,
-
Dibumbui dengan cabai dan bawang,
-
Atau direbus dengan saus kacang.
Bagi masyarakat lokal, mopane worms bukan sekadar makanan tradisional, tapi juga warisan budaya yang dilestarikan.
5. Kuliner Warisan Kolonial: Roti, Teh, dan Puding
Sebagai bekas jajahan Inggris, pengaruh kolonial juga terasa dalam kuliner Zimbabwe. Beberapa contoh makanan bergaya Eropa yang populer:
-
Roti dan selai untuk sarapan,
-
Teh hitam sebagai minuman sore hari,
-
Rice pudding dan bread pudding sebagai makanan penutup di hari besar atau perayaan.
Perpaduan ini menciptakan identitas kuliner unik yang menggabungkan cita rasa lokal Afrika dengan sentuhan klasik Eropa.
6. Minuman Tradisional Zimbabwe
Beberapa minuman lokal yang populer:
-
Maheu: minuman fermentasi dari jagung atau sorgum, mirip yogurt cair dengan rasa asam dan manis.
-
Chibuku: bir tradisional yang dibuat dari sorgum, populer di komunitas pedesaan.
-
Mazoe Orange Crush: sirup jeruk produksi lokal yang dicampur air, sangat populer di kalangan anak-anak.
Penutup: Rasa dan Kehangatan dalam Setiap Sajian
BACA JUGA: Daftar Makanan Khas Kalimantan Barat yang Paling Populer
Kuliner Zimbabwe mencerminkan kekuatan komunitas, ketahanan pangan lokal, dan rasa hormat terhadap alam. Dari sadza yang mengenyangkan, kapenta yang bergizi, hingga ulat mopane yang unik, semua mencerminkan identitas nasional yang kaya, sederhana, dan penuh makna. Bagi wisatawan, mencoba makanan Zimbabwe bukan hanya soal mencicipi rasa baru, tapi juga memahami cara hidup, nilai, dan sejarah masyarakat yang hangat dan bersahaja.